Rabu, 02 Desember 2009

2015

     Buku itu tergeletak tak jauh dari tempatku berdiri. Ada yang kehilangan buku pastinya. Rasa tertarik membuatku menghampirinya. OKTOBER 2015, judul aneh. Teringat aku saat membaca berita di sebuah koran lokal, telah diputar di bioskop beberapa daerah film dengan judul yang hampir sama, 2012. Bahkan sempat di blog seorang teman di Cikarang mencoba menyampaikan uneg - unegnya.
     Ada tambahan kata-kata di bawahnya lagi...IMAM MAHDI AKAN DATANG. Di bawahnya lagi ada bertuliskan Jaber Bolushi. Terakhir ini pasti nama penulisnya.
     Setelah aku ambil dan mengamati sampul depan, aku beranjak mencari tempat duduk yang sedikit terhindar dari keramaian sekitar. Sesaat setelah duduk, mulai kulihat halaman pertama. Diterjemahkan dari : Dzuhur al-Mahdi 'am 2015 Nubu'ah Qur'aniyah karya : Jaber Bolushi, 2006. Ah..kukira buku baru. Tetapi pasti ada diantara kita, penggemar buku sekalipun, belum pernah membacanya. Cetakan I : September 2007.


     Akan makan waktu lama bila aku membacanya di sini, pikiranku bekerja. Jumlah halamannya...311 dengan indeks. Coba kita lihat bagian belakangnya. Al Jumal Al Taglidi dan Al Jumal Al Saghiri adalah sebuah rumus hitungan angka peninggalan tradisi Arab kuno. Dengan petunjuk angka yang didapat, kita bisa mengetahui tahun terjadinya sebuah peristiwa besar di masa depan.
     Ramalan...ya, pasti ramalan. Ada beberapa yang ditulis pada bagian buku itu, diantaranya :
- Ancaman asteroid ke bumi pada tahun 2014, yang menyebabkan bencana alam dahsyat.
- Terjadinya sebuah bencana besar di Jazirah Arab pada tahun 2014.
- Pengusiran bangsa Palestina pada tahun 2008.
- Kedatangan Isa al Masih ( as ) pada tahun 2018.
- Penghancuran Masjid Al Aqsha pada tahun 2019.
- Eksodus bangsa Yahudi secara besar-besaran pada tahun 2019, 2020 dan 2021.
- Direbutnya Al Quds oleh muslimin pada tahun 2022.
- Meletusnya perang dunia III pada tahun 2014. ( ini yang mungkin masih bisa kita saksikan kebenarannya, sepertinya tidak terlalu lama, 5 tahun lagi ).

     Sebenarnya buku ini tidak menitik beratkan pada benar dan tidaknya hasil perhitungan, tetapi lebih mencoba menyampaikan ke " Luar biasanya " kitab suci Al Quran. Semua kejadian masa kenabian bisa diketahui waktu terjadinya. Angka didapat dari menghitung surah, dan atau ayat yang menceritakan tentang kejadian itu.
     Beberapa kejadian bukan lagi kebetulan. Bukti yang dipaparkan sedemikian banyak, hingga membuat kita ragu, apakah yang demikian banyak itu tetap kita sebut sebagai " KEBETULAN " ? Memang sepanjang kita tahu, para penyair Arab kuno punya kebiasaan untuk mencatat sebuah kejadian penting melalui syair - syair yang berupa kata - kata dalam bahasa mereka. Untuk mengetahuinya tidak cukup hanya dengan Nahwu saja.
     Perlu digaris bawahi, begitu luar biasanya Al Quran. Tersirat dan tersurat. Sampai akhir hayat dikandung badan, tidak akan mampu menafsirkan semua, bahkan walau sedikit, apa yang terdapat di dalamnya. Semakin kita banyak bertambah pengetahuan, akan semakin terasa betapa " bodoh " nya kita.
   Ya Allah...jangan Engkau jadikan kami termasuk orang - orang yang sombong akan keilmuan kami. Ampuni kami ya Rohman ya Rohim. KepunyaanMu segala yang ada di langit dan bumi, dan di antara keduanya. Amin ya Robbal'alamin....