Kamis, 19 Maret 2009

Bicara politik

Hari ini sempet baca dialog temen-temen di milist CikBar. ( mohon ijin linknya pa Eko ).

Jadi inget punya pengalaman pertama kali, pemilu reformasi pertama setelah lengsernya pa Harto. Saat itu jadi simpatisan dari Partai Keadilan, sebelum sekarang menjadi PKS. Di kelurahan setidaknya ada wakil dari 4 partai, dan setiap partai ingin ada perwakilannya untuk masing-masing TPS ( Tempat Pemungutan Suara ).

Tanggungjawab yang berat aku rasa. Bukan main, ternyata,dari Partai Keadilan menunjuk aku untuk menjadi seorang Ketua KPPS. Wakilku dari Golkar, Sekretaris dari PDI, anggotanya PPP.

Terasa berat karena ini tugas pertamaku. Lebih berat lagi ternyata aku mendapat porsi tempat TPS di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Tempat yang hanya ± 1Km dari Istana Negara. Lokasinya nya di seberang Markas Besar AD. Kalau di istilahkan daerah Ring 1 ( satu ).

Semakin berat lagi, wakil, sekretaris dan anggota KPPS yang lain adalah senior dalam politik, khususnya Pemilu. Kebanyakan dari mereka pernah menjadi ketua panitia pemilu era Suharto.

Alhamdulillah, dukungan dari kader partai yang lain banyak aku terima. Terima kasih.

Ada beberapa wartawan asing yang sempat mewawancaraiku. Alhamdulillah, baru aja lulus level 6 dari IEC Gambir. Jadi ngga kerepotan.

Pengalaman yang tidak bisa aku lupakan. Pemilu reformasi pertama, jadi Ketua KPPS, lokasi dekat Istana Negara. Berdiri, mengatur, koordinasi dihadapan para senior.

Seorang perwira polisi mendekati aku, setelah bersalaman, dia berbisik....
Kamu hebat...terima kasih.