Rabu, 29 April 2009

Jalan alternatif 1, 2, 3 dst



Selalu kita harus berfikir, lunak dan keras untuk menghadapi pelbagai persoalan yang menghimpit dan menghadang. Persoalan muncul sesaat kita menemui hal yang kita tidak inginkan, tidak ideal, tak sesuai dengan harapan.
Kalau seorang operator mesin, distandarkan untuk Stop, Call and Wait bila ada kerusakan mesin. Untuk seorang kantoran mungkin akan menambahkan catatan, bila terjadi hal diluar dugaan, utamanya bila belum ada prosedur penanganannya. Selanjutnya akan dibahas bersama dalam meeting.
Bloger, akan terus mengutak utik bila ada yang dirasa kurang dalam tampilan,edit naskah, termasuk menyunting hasil copas.

Pagi ini aku sengaja lewat jalan alternatif, saat mengantar isteriku. Beda dari jalan bagus mulus, jalan yang dilewati penuh liku dan tentunya...lubang.

Setelah melewati Kawasan Jababeka 2 dekat WTP. Langsung bertemu lagi dengan Kali Malang. Kuikuti terus jalan tepi Irigasi ini, hingga harus menyeberangi Kali Malang, melewati Kantor Kepala Desa Wangun Harja.

Terlihat ada banyak ( karena lebih dari satu ) rumah kontrakan berpetak seperti sawah. Setelah itu jalan bercabang. Dari penunjuk arah, ke kanan kearah EJIP. Berarti aku harus belok kanan.

Ohh...ini berarti aku berada diluar pagar Mulia Keramik. Pasti akan menyeberangi jalan tol. Benar kan....




Jalan masih rusak, walau ada perbaikan dari warga, mengeraskan jalan dengan campuran semen dan pasir. Mereka menyediakan ember untuk menerima sumbangan sekedarnya dari pengendara motor yang lewat.



Ngga sampai 5 menit jalan kekiri dengan turunan ± 50 derajat,





sampailah kita menembus kawasan EJIP. Langsung mencari Jalan Meranti 2. Sampai deh.

Tulisan ini disertai rasa terima kasih untuk warga Wangun Harja

5 komentar:

  1. thanks pah....dah sempetin jalan alternatif itu...boleh aku copy???

    BalasHapus
  2. Thanks yah pah dah sempet fhoto2 di jalan alternatif itu, boleh aku copy???

    BalasHapus
  3. jalan alternatif memang sangat dibutuhkan untuk menghindari kemacetan di jalan utama&jalan pintas agar cepat sampai tujuan.jalanan itu sudah berkali-kali saya gunakan dulu sewaktu berangkat&pulang bekerja(sekarang udah jarang sejak nganggur..)..moga-moga saja jalan ini mendapat perbaikan yang optimal dan menjadi nyaman bagi para pengguna jalan.....salam hangat sesama blogger Cikarang..

    BalasHapus
  4. dulu juga pernah Pak, tapi tidak lewat jalan yang Bapak lewati sepertinya. Ingat saya dulu saya dari EJIP juga masuk ke jalan kecil (penginnya nembus langsung ke Cibitung seperti jalan kelihatan dari tol), eh malah nyasar ngikutin jalan setapak, akhirnya nyebrang sungai naik perahu dulu, dan akhirnya nanya penduduk disekitar situ, mencari jalan keluar, pokoknya dimana saya bisa keluar dr daerah situ tanpa harus balik muter...:) Salam

    BalasHapus
  5. kasiannya...jalan offroad ya pak.
    kalau ketemu jalan aspal lagi gembira rasanya.
    Terima kasih commentnya

    BalasHapus